Audit program perbankan
Pendekatan ini disebut dengan pengauditan melalui komputer. Asumsi dari pendekatan ini adalah jika program dikembangkan dengan menambah programmed check, kesalahan error dan ketidakberesan akan dapat terdeteksi, sehingga dapat dikatakan dapat dipercaya.
Pendekatan pengauditan melalui komputer dapat diaplikasikan untuk semua sistem otomatisasi pemrosesan yang kompleks. Bahkan jika biayanya efektif dan memungkinkan, pendekatan sekitar komputer dan pengauditan melalui komputer dapat dikerjakan untuk pekerjaan audit yang sama.
Dengan mengerjakan secara bersamaan, keuntungannya menjadi lebih besar dan tujuan audit dapat tercapai. Pendekatan ini menggunakan komputer auditing with the computer untuk tujuan pengerjaan tahap-tahap program audit yang terinci.
Pendekatan ini juga digunakan untuk mengotomatisasi aspek tertentu dalam proses pengauditan. Komputer ditransformasikan pada audit scene selama mereka dapat mengerjakan jumlah fungsi audit, seperti pengujian pengendalian dan pengujian substantive.
Auditor dapat menggunakan paket-paket spreadsheet excel, untuk menciptakan spreadsheet yang berisi laporan keuangan dari perusahaan yang diaudit. Pengembangan yang lain adalah template, efek program dan format on screen dengan menggunakan paket software spreadsheet. Template ini memungkinkan auditor untuk mengerjakan tugas yang sebelumnya dikerjakan secara manual. Template didesain untuk membantu menyiapkan neraca, memelihara pengulangan pemasukan jurnal, mengevaluasi hasil sampel, penjadwalan dan mengelola waktu auditor dalam audit lapangan, melaksanakan pengujian yang masuk akal terhadap pengeluaran serta mengestimasi pengeluaran.
Pendekatan pengauditan dengan komputer yang populer menggunakan software audit selama pengujian substantif terhadap catatan dan file perusahaan. Software audit secara umum terdiri dari kumpulan program rutin. Tipe software yang digunakan yaitu generalized audit software GAS yang terdiri dari satu atau lebih program rutin yang dapat diterapkan pada berbagai situasi dan berbagai tipe organisasi. GAS sering dipakai untuk melakukan substantive test dan digunakan test of control yang terbatas.
Sebagai contoh GAS sering dipakai untuk mengetes fungsi algoritma yang komplek dalam program computer. Tetapi ini memerlukan pengalaman yang luas dalam penggunaan software ini.
Audit Software, penggunaan software dalam melaksanakan audit dengan komputer dapat membantu dalam pengujian substantive catatan dan file perusahaan.
Tipe software audit yang uama adalah GAS Generalized Audi Software , yang terdiri dari satu atau lebih program yang applicable pada bernagai situasi audit pada suatu perusahaan. ACL membantu auditor untuk untuk menganalisis data klien dengan beberapa fungsi, misalnya attribute sampling, histogram generation, record aging, file comparation, duplicate checking, dan file printing. Yang relative powerful, fleksibel dan mudah dipelajari. Keterbatasan GAS: GAS tidak memeriksa application programe dan programmed check secara langsung sehingga tidak dapat menggantikan audit —through-the-computer-techniques.
Sifat Audit Operasional Pemrosesan Data. Satu tipe utama audit operasional meliputi pengauditan fungsi pemrosesan informasi. Audit operasional pemrosesan data secara sistematis memperkirakan keefektifan unit-unit dalam mencapai tujuan dan mengidentifikasikan kondisi yang dibutuhkan untuk perbaikan. Pemrosesan data audit operasional mempunyai sifat yang luas meliputi semua kegiatan departemen pemrosesan atau mungkin dihubungkan dengan segmen khusus dalam kegiatan tersebut, tergantung pada tujuan manajemen.
Audit operasional pada fungsi data processing tidak mempunyai starting place, tetapi berpedoman pada tujuan audit. Masing-masing audit mempunyai ciri khas dan memerlukan individual treatment karenanya lingkup audit berbeda sesuai dengan tujuannya.
Dengan mengabaikan lingkup audit, tugas pertama dalam audit operasional yaitu untuk memperkenalkan diri pada organisasi dan DP departemen untuk diaudit. Hal ini adalah sebuah tahap penting bagi auditor untuk memperoleh dan meninjau ulang latar belakang informasi pada unit, aktivitas, dan fungsi yang akan diaudit. Tahap ini penting dan sebaiknya diikuti dengan mengabaikan audit operasional yang dilakukan secara internal.
Banyak latar belakang informasi yang sebaiknya digunakan auditor pada tahap ini mencakup lokasi departemen DP, nama manajer pada DP, no SDM pada DP berdasar level dan tipe,metode evaluasi SDM, tingkat pertukaran SDM, tugas dan tanggung jawab karyawan, identifikasi peralatan komputer yang digunakan dan identifikasi sistem operasi yang digunakan. Setelah preliminary survey, auditor harus bisa menentukan tingkat kompleksitas audit operasional.
Auditor perlu mendalami mengenai DP center sehingga familiar dengan pengoperasiannya. Auditor sebaiknya membuat rencana dalam mengusulkan petunjuk DP centernya dan bertindak sebagai penghubung bagi semua data collection dan dokumentasi syang diperoleh.
Auditor akan membentuk rencana tahapan dalam operasi actual yang disesuaikan dengan diskripsi tertulis maupun lisan dan pemahaman yang telah diberikan oleh DP personil kepada auditor. Proses verifikasi ini memerlukan contoh transaksi atau lingkup kerja yang diuji secara detail. Prelimanary phase pada operational audit merupakan basis pada tahap pengujian audit yang terperinci.
DP manajemen sebaiknya diberitahu pengungkapan penyimpangan dan membantu dalam petunjuk pada lingkup permasalahan. Auditor mendisain program audit untuk maenemukan pertimbangan atau penyebab ketidakcocokan. Pada tahap penyelesaian opersional audit laporan diberikan kepada manajemen dan komite audit perusahaan. Isi dari laporan ini bervariasi sesuai pada harapan manajemen. Internal auditor diwajibkan untuk melakukan follow up pada report audit findings dan memberikan rekomendasi untuk memastikan bahwa komite audit mengambil langkah yang tepat.
Control Objectives for Information and related Technology COBIT, saat ini edisi ke-3 adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT governance yang dapat membantu auditor, manajemen and pengguna user untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan kontrol dan permasalahan-permasalahan teknis. COBIT memberikan arahan guidelines yang berorientasi pada bisnis, dan karena itu business process owners dan manajer, termasuk juga auditor dan user, diharapkan dapat memanfaatkan guideline ini dengan sebaik-baiknya.
Management Guidelines: Berisi arahan, baik secara umum maupun spesifik, mengenai apa saja yang mesti dilakukan, terutama agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:. Hal penting lainnya, COBIT dapat juga dijadikan sebagai acuan atau referensi apabila terjadi suatu kesimpang-siuran dalam penerapan teknologi. Suatu perencanaan Audit Sistem Informasi berbasis teknologi audit TI oleh Internal Auditor, dapat dimulai dengan menentukan area-area yang relevan dan berisiko paling tinggi, melalui analisa atas ke proses tersebut.
Sementara untuk kebutuhan penugasan tertentu, misalnya audit atas proyek TI, dapat dimulai dengan memilih proses yang relevan dari proses-proses tersebut. Lebih lanjut, auditor dapat menggunakan Audit Guidelines sebagai tambahan materi untuk merancang prosedur audit.
Selain dapat digunakan oleh Auditor, COBIT dapat juga digunakan oleh manajemen sebagai jembatan antara risiko-risiko TI dengan pengendalian yang dibutuhkan IT risk management dan juga referensi utama yang sangat membantu dalam penerapan IT Governance di perusahaan.
Seiring dengan makin banyaknya institusi, baik pemerintahan maupun swasta, yang mengandalkan TI untuk mendukung jalannya operasional sehari-hari, maka kesadaran akan perlunya dilakukan review atas pengembangan suatu sistem informasi semakin meningkat. Risiko-risiko yang mungkin ditimbulkan sebagai akibat dari gagalnya pengembangan suatu sistem informasi, antara lain:.
Untuk mengantisipasi hal itu, perusahaan menginginkan adanya assurance dari pihak yang berkompeten dan independen mengenai kondisi sistem TI yang akan atau sedang mereka gunakan. Pihak yang paling berkompeten dan memiliki keahlian untuk melakukan review tersebut adalah Auditor Sistem Informasi Auditor TI.
Pekerjaan auditor TI ini belum banyak dikenal di Indonesia. Source : www. COBIT dapat menyediakan seperangkat praktek yang dapat diterima pada umumnya karena dapat membantu para direktur, eksekutif dan manager meningkatkan nilai IT dan mengecilkan resiko. Edisi COBIT terbaru memberikan praktek dan hubungan ke atas terbaik untuk menunjang persyaratan pengelolaan IT bagi para eksekutif dan direktur dan yang berkaitan dengan hubungan ke bawah digunakan untuk mengatasi persyaratan yang lebih rinci bagi mereka yang bertanggungjawab terhadap solusi dan jasa pengiriman.
Ini semua juga memberikan dukungan agar dapat mengoptimalkan investasi IT, menjamin nilai pengiriman dan meringankan resiko IT dengan cara yang lebih transparan. Ia merupakan produk yang diperoleh melalui penelitian dan kerjasama selama 10 tahun antara ahli IT global dan bisnis dan juga sudah tersedia sebagai standar terbuka www.
COBIT 4. Edisi pertama diterbitkan di tahun Isi utama dibagi lagi menurut proses 34 IT dan memberikan gambaran yang sempurna mengenai cara mengendalikan, mengelola dan mengukur masing-masing proses. Menganalisa bagaimana tujuan pengendalian dapat dipetakan ke dalam lima wilayah penentuan IT agar dapat mengidentifikasi gap potensial. Menghubungkan tujuan bisnis, IT and proses IT penelitian mendalam di delapan industri dengan pandangan yang lebih jelas tentang bagaimana proses COBIT mendukung tercapainya tujuan IT spesifik dan dengan perluasan, tujuan bisnis.
Pekerjaan sedang dilakukan agar bisa mengatasi petunjuk Audit. COBIT juga berisi tujuan pengendalian, petunjuk audit, kinerja dan hasil metrik, faktor kesuksesan dan model kedewasaan. Pengaturan IT yang efektif dapat membantu meyakinkan bahwa IT sangat mendukung tujuan bisnis dan mengelola resiko yang berkaitan dengan IT dan kesempatan.
Lembaga Pengaturan IT mengembangkan tujuan pengendalian bagi informasi dan teknologi terkait COBIT serta menawarkan penelitian dan studi kasus untuk membantu pengelola perusahaan dan para direktur dalam tanggungjawab pengaturan IT. COBIT dikenal sebagai best practice dalam membangun framework kontrol dan IT audit baik diadopsi sebagian maupun seluruhnya.
Menitikberatkan pada sejauh mana efektifitas informasi dikelola dari data-data yang diproses oleh sistem informasi yang dibangun. Menitikberatkan pada sejauh mana efisiensi investasi terhadap informasi yang diproses oleh sistem.
COBIT Control Objectives for Information and related Technology adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT governance yang dapat membantu auditor, manajemen and pengguna user untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan kontrol dan permasalahan-permasalahan teknis. You are commenting using your WordPress. You are commenting using your Google account. You are commenting using your Twitter account. You are commenting using your Facebook account.
Beri tahu saya komentar baru melalui email. Beritahu saya pos-pos baru lewat surat elektronik. Secara garis besar perlunya pelaksanaan audit dalam sebuah perusahaan yang telah mempunyai keahlian dalam bidang teknologi informasi yaitu antara lain: Kerugian akibat kehilangan data. Kerugian akibat kesalahan pemrosesan komputer. Pengambilan keputusan yang salah akibat informasi yang salah. Kerugian karena penyalahgunaan komputer Computer Abused Tema utama yang mendorong perkembangan dalam audit sistem informasi dalam sebuah organisasi bisnis adalah karena sering terjadinya kejahatan penyalahgunaan komputer.
Dampak dari kejahatan dan penyalahgunaan komputer tersebut antara lain: Hardware, software, data, fasilitas, dokumentasi dan pendukung lainnya rusak atau hilang dicuri atau dimodifikasi dan disalahgunakan.
Kerahasiaan data atau informasi penting dari orang atau organisasi rusak atau hilang dicuri atau dimodifikasi. Nilai hardware, software dan personil sistem informasi. Pemeliharaan kerahasiaan informasi Informasi di dalam sebuah organisasi bisnis sangat beragam, mulai data karyawan, pelanggan, transaksi dan lainya adalah amat riskan bila tidak dijaga dengan benar.
Performance Kinerja — Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kinerja, yaitu : Effectiveness Efektifitas , Efficiency Efisiensi , Reliability Kehandalan. Empat jenis auditor yang dilibatkan dalam menyelenggarakan audit yang di list adalah: Internal auditor adalah karyawan perusahaan, yang pada umumnya melaksanakan compliance, operasional, pengembangan sistem, pengawasan intern dan kecurangan audit.
Ekstenal auditor adalah akuntan publik independen yang ditugaskan oleh perusahaan, secara khusus melaksanakan audit keuangan. Dalam berbagai macam audit keuangan, eksternal auditor dibantu oleh internal auditor.
Akan tetapi auditor eksternal yang bertanggung jawab untuk menegaskan kewajaran laporan keuangan. Goverment auditor, melaksanakan pemenuhan audit atau menguji laporan perusahaan atas pengawasan yang menyangkut para pegawai pemerintahan. Jenis-jenis audit: Operational audit, terkonsen pada efisiensi dan efectifitas dengan semua sumberdaya yang digunakan untuk melaksanakan tugas, cakupanya meliputi kesesuaian praktik dan prosedur dengan peraturan yang ditetapkan Compliance audit terkonsentrasi pada cakupan undang-undang, peraturan pemerintah, pengendalian dan kewajiban badan eksternal lain yang telah diikut.
Project manajement and change control audit, dulu dikenal sebagai suatu pengembangan sistem audit terkonsentrasi oleh efesiensi dan efektifitas pada berbagai tahap pengembangan sistem siklus kehidupan yang sedang diselenggarakan.
Internal control audit terkonsentrasi pada evaluasi struktur pengendalian internal Financial audit terkonsentrasi pada kewajaran laporan keuangan yang menunjukan posisi keuangan, aliran kas dan hasil kinerja perusahaan.
Fraud audit adalah nonrecurring audit yang dilaksanakan untuk mengumpulkan bukti untuk menentukan apakah sedang terjadi, telah terjadi atau akan terjadi kecurangan. Dan penyelesaian hal sesuai dengan pemberian tanggungjawab. Impact of computerization on audit procedures Seperti yang telah diterangkan, audit yang melibatkan SIA akan dipengaruhi oleh metode processing yang diterapkan. Transaction cycle approach to auditing Beberapa survei mengenai proses transaksi telah berorientasi pada cycle approach pendekatan siklus.
Pelaporan audit Perencanaan audit pendahuluan Tahap pertama ini untuk menentukan kebutuhan audit serta menetapkan cakupan dan tujuan audit. Review pendahuluan dan assesment terhadap struktur pengendalian internal Kegiatan yang dilakukan adalah: Pemeriksaan, Dokumentasi, dan Penilaian Sistem Pengendalian Internal. Manajemen audit dapat bermanfaat sebagai pengevaluasi terhadap efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan khususnya pada perbankan.
Dalam pelaksanaannya manajemen audit digunakan untuk mengaudit seluruh aktivitas dari program-program yang diselenggarakan oleh bank, untuk mengetahui sejauh mana sumber daya yang digunakan efisien dan dapat mencapai tujuan dari program tsb dan tidak melanggar ketentuan dan kebijakan yang telah di tetapkan bank.
Oleh karena itu melalui training ini akan membahas konsep dasar manajemen audit, fraud auditing pada perbankan, Skema kecurangan dan teknik-teknik investigasi dan sebagainya. Harapannya melalui training ini dapat membantu pengurus bank untuk menjaga set bank, memiliki pelaporan keuangan yang dapat dipercaya, dan meningkatkan kepatuhan bank terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan, serta pelanggaran aspek kehati-hatian.
Semua pimpinan bank dari tingkat bawah sampai menengah dan puncak, baik cabang maupun pusat. Metode pelatihan online dapat dilakukan dengan dua metode dimana Peserta dapat memilih metode yang sesuai. Enter the email address you signed up with and we'll email you a reset link. Need an account? Click here to sign up. Download Free PDF. Damar Sasi Elsza. A short summary of this paper. Download Download PDF. Translate PDF. KKA: No. Ruang Lingkup Audit Kinerja ini berfokus pada pengujian substantif atau substantive test pengujian terhadap kewajaran saldo-saldo utang usaha dalam perkiraan pada laporan keuangan neraca dan laba rugi tahun B.
Tujuan Audit 1. Hutang dagang dalam daftar hutang dagang secara benar digolongkan classification 2. Transaksi-transaksi dalam siklus akuisisi dam pembayaran dicatat pada periode yang tepat cut off 3. Perusahaan mempunyai kewajiban untuk membayar hutang yang termasuk dalam daftar hutang dagang obligation 4.
0コメント